The Fact About ayat alkitab tentang berjuang That No One Is Suggesting

Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs Website kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami.

Berdasarkan sebuah riwayat, Umamah merupakan cucu yang suka digendong oleh Nabi Muhammad observed dan Nabi juga tidak segan untuk membawanya dalam berbagai kesempatan. Umamah sendiri merupakan perempuan yang lembut, cerdas serta keibuan. 

Dan pada hari itu diberikan oranglah nama Yerubaal e  kepada Gideon, karena kata orang: "Biarlah Baal berjuang dengan dia, setelah dirobohkannya mezbahnya itu."

Refleksi: Ayat ini dengan indah menggambarkan kekuatan yang menyegarkan dari menaruh pengharapan kita kepada Tuhan. Ayat ini menjanjikan bahwa iman kepada Tuhan akan memperbaharui kita, memampukan kita untuk mengatasi kelelahan dan keputusasaan.

"Lalu ia berkata kepada mereka: "Pergilah, makanlah yang berlemak dan minumlah anggur yang manis, dan kirimkanlah sebagian kepada siapa saja yang tidak mempunyai apa-apa, sebab hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita. Dan janganlah bersedih hati, sebab sukacita Tuhan adalah kekuatanmu."

Aku telah berjuang dalam perjuangan mulia ini, aku telah sampai ke garis akhir, aku telah setia dalam iman.

Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

Sekelas Nabi saja, tetap digoda. Apalagi sekedar manusia biasa. Oleh karena itu, salah satu jalan untuk terhindar dari segala macam tipu daya mereka adalah harus senantiasa berlindung kepada Allah swt. Wallahu a’lam bisshawab.

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” – Ulangan 31:six

قَالَ: مَنْ خَلَقَ الْأَرْضَ؟ قَالَ اللهُ. قَالَ: مَنْ خَلَقَ اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وسلم: سُبْحَانَ اللهِ، وَأَمْسَكَ بِجَبْهَتِهِ، وَطَأْطَأَ رَأْسَهُ، وَقَامَ الرَّجُلُ فَذَهَبَ، فَرَفَعَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأْسَهُ، فَقَالَ عَلَيَّ بِالرَّجُلِ: فَطَلَبْنَاهُ فَكَأَنْ لَمْ يَكُنْ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذَا إِبْلِيسُ جَاءَ يُشَكِّكُكُمْ فِي دينكم

Refleksi: Petrus memerintahkan kita untuk menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan, dengan mendasarkan perintah ini pada kepedulian Tuhan kepada kita. Ayat ini meyakinkan kita bahwa kekhawatiran kita bukanlah hal yang sepele bagi Tuhan, yang sangat peduli dengan kesejahteraan kita.

Refleksi: Rasul Paulus memberikan sebuah perspektif yang mengubah pemahaman kita tentang penderitaan. Ia mendorong kita untuk berfokus pada yang kekal, di mana masalah-masalah sesaat melayani tujuan ilahi, menumbuhkan kemuliaan di dalam diri kita yang jauh lebih besar daripada masalah-masalah tersebut.

"Bukan hanya itu, tetapi kita bersukacita dalam penderitaan kita, karena kita tahu, bahwa penderitaan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tabiat, dan tabiat menimbulkan pengharapan, dan pengharapan itu tidak membuat kita malu, karena kasih click here Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita."

"Sebab aku menganggap, bahwa penderitaan yang sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *